Kamis, 03 Mei 2012

Film dan OHP

A.    Film
Definisi film adalah gambar hidup juga sering disebut dengan Movie. Film secara kolektif disebut dengan sinema. Sementara sinema itu sendiri berasal dari kata "Kinematik" yang berarti gerak. Pengertian secara harfiah film atau sinema adalah Cinemathographie berasal dari Cinema + Tho = Phytos (cahaya) + Graphie = grhap (tulisan = gambar = citra) jadi pengertiannya adalah melukis gerak dengan cahaya. Maka agar dapat melukis gerak dengan cahaya kita memerlukan alat khusus yaitu kamera.
Sedangkan menurut UU 8/1992 film adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan media komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat berdasarkan asas sinemathografi dengan direkam pada pita seloluid, pita video, piringan video, dan atau bahan hasil penemuan tekhnologi lainnya dalam segala bentuk, jenis, dan ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronik, atau proses lainnya, dengan atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukkan dan/ atau ditayangkan dengan sistem proyeksi mekanik, elektronik,
Dengan film kita dapat melihat dan mendengar rekaman pengalaman dari mana saja dan kapan saja di dunia. Walaupun kita tidak mendekati Himalaya, melihat piramida di Mesir atau melihat pedalaman Afrika, namun dengan film kita dapat memperoleh pengalaman atau seperti yang dapat dilihat orang-orang yang menglami secara langsung. Tidak semua orang dapat kerja sebuah pabrik baja, melihat keadaan bulan, atau melihat peredaran darah, melalui mikroskop, tetapi kita dapat melihatnya melalui film.
Guru di sekolah dapat menggunakan film sebagai media pembelajaran, karena guru dapat memperlihatkan pertumbuhan dan tingkah laku anak-anak sejak bayi sampai ia masuk sekolah dengan teratur melalui film. Kita semua tahu bahwa anak-anak dan juga orang dewasa suka melihat film, dan bahwa film dapat membangkitkan motivasi belajar pada anak-anak.



Beberapa keuntungan dalam penggunaan film sebagai media pembelajaran antara lain:
a.       Dengan film bicara (sound-film) dua jenis pengamatan manusia, yaitu melihat dan mendengar dapat dikoordinasikan menjadi suatu rekaman, sehingga orang akan memperoleh tanggapan yang lebih jelas dan tidak mudah dilupakan.
b.      Dengan keterampilan pembuatan film, kita dapat menikmati kejadian seseminggu, sesebulan, sesetahun, dst, dalam beberapa menit saja (prtumbuhan manusia, hewan, atau tumbuh-tumbuhan, biji menjadi pohon, dan telur menjadi burung.
c.       Film dapat mengatasi keterbatasan kita terhadap ruang dan waktu, kehidupan manusia yang berada ditempat-tempat yang jauh, dari masa-masa lalu, masa sekarang dan akan datang, dapat direproduksikann dan dibawakan kemuka kita sebagai suatu “realita”, sedang dalam keadaan yang sebenarnya kita tak mungkin dapat melihatnya.

Secara singkat nilai film sebagai media pendidikan ialah dapat dipakai untuk
mengajarkan keterampilan, gerakan, penerangan dan fakta-fakta, disamping itu juga dapat membangun sikap, perbuatan, menggiatkan emosi dan mengembangkan problema.
Film banyak memberikan keuntungan dalam penggunaannya sebagai media pendidikan, ia dapat digunakan denagn baik dalam banyak hal, tetapi tidak dalam semua hal. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan :
a.       Efektifitas
Jangan mempergunakan film apabila ada alat lain yang lebih efektif untuk mencapai tujuan, jika masih ada pilihan lain, pilihlah alat-alat yang lebih murah dan efektif.
b.      Pengertian waktu yang tidak benar
Murid mungkin memperoleh pengertian waktu yang tidak benar dari film. Kejadian berabad-abad dapat diputar dalam waktu 1 jam.
c.       Dapat  mengakibatkan pengertian ukuran yang tidak benar
Misalnya serangga yang kecil dapat diproyeksikan dalam bentuk raksasa dilayar.
d.      Dapat memberikan kesan atau kesimpulan yang salah
Karena film itu tidak mungkin mempertunjukkan keseluruhan, tetapi hanya samplenya, maka mungkin terjadi kesalahan kesan atau kesimpulan yang ditarik.
e.       Film yang digunakan harus disesuaikan dengan taraf pengetahuan anak.
Jenis-jenis film pendidikan:
a.       Basic teaching film
Berhubungan erat dengan kurikulum, dibuat, disesuaikan dengan kurikulum  dan dengan tujuan pengajaran.
a.       Supplementary teaching  film
Termasuk film dokumenter, film-film yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan, yayasan, dsb, serta film hiburan yang tidak dengan sengaja dibuat untuk tujuan mengajar, tetapi karena mengandung unsur penerangan atau pendidikan bisa pula dipakai untuk maksud-maksud pendidikan.

Fungsi film pendidikan :
a.       Manusia dapat belajar dari film
b.      Pemakaian film yang  efektif membuat lebih banyak yang dapat kita pelajari dalam waktu yang singkat dan lebih banyak yang kita ingat dari yang kita pelajari itu.
c.       Film akan membantu memudahkan cara berpikir dan memecahkan persoalan.
d.      Film dapat disamakan dengan seorang guru yang baik dalam menyampaikan fakta-fakta, atau mendemonstrasikan terjadinya atau bekerjanya sesuatu.

B.     OHP
Transparansi OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab tata letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa (tanpa harus membelakangi siswa). Perangkat media transparansi meliputi perangkat lunak (Overhead transparancy / OHT) dan perangkat keras (Overhead projector / OHP). OHP banyak digunakan untuk media pendidikan di sekolah atau rapat-rapat dikantor. Bagian OHP sama seperti slide proyektor yaitu dua buah cermin datar untuk memantulkan cahaya dan dua buah lensa cembung untuk lensa proyektor. Gambar diapositifnya dapat berupa selembar plastic ukuran folio yang dgambari dengan tinta spidol.
OHP (Overhead Projector) merupakan jenis perangkat keras yang sangat sederhana, terdiri atas sebuah kotak dengan bagian atasnya sebagai landasan yang luas untuk meletakkan transparansi. Cahaya yang amat terang dari lampu proyektor amat kuat menyorot dari dalam kotak kemudian dibiaskan oleh sebuah lensa khusus, yaitu lensa fresnel, melewati sebuah transparan ukuran 20 x 25 cm yang ditempatkan di atas landasan tersebut. Sebuah sistem pemantul cahaya dari cermin dan lensa, yang di tempatkan di atas kotak landasan, menghasilkan berkas cahaya berbelok 90 derajat. Dengan lampunya yang amat terang dan sistem optiknya yang efisien, menghasilkan banyak sekali cahaya sehingga memungkinkan untuk dipergunakan di ruangan biasa tanpa penggelapan. Over Head Proyektor/ Over Head Transparansi yang pertama digunakan untuk identifikasi polisi bekerja. Mulai digunakan secara luas di sekolah-sekolah dan bisnis di akhir 1950-an dan awal 1960-an. Produsen utama overhead projector dalam periode awal ini adalah perusahaan 3M. Sebagai permintaan proyektor tumbuh, Buhl Industri didirikan pada tahun 1953, dan menjadi kontributor terkemuka AS selama beberapa penyempurnaan optik untuk proyektor overhead dan lensa proyeksi.

Cara pemakaian OHP :
1.      Tempatkan OHP pada meja dimuka kelas dengan lensa proyeksi menghadap layar. Tinggi proyektor dibuat sedemikian rupa sehinngga guru dapat menulis dengan enak pada kaca alas OHP di mana diletakkan transparency dan membelakangi layar.
2.      Jarak OHP dan layar tergantung dari pada berapa besar gambar proyeksi yang akan dikehendaki atau besar layar yang tersedia. Menurut pengalaman jarak projector 1,5 meter menghasilkan gambar pada layar 1 x 1 m2 atau pada jarak 3 meter diperoleh gambar 3 x 3m2.
3.      Letakkan transparency pada alas kaca projector, dalam keadaan tulisan dapat dibaca oleh komunikator supaya bayangan pada layar tidak terbalik.
4.      Periksalah terlebih dahulu apakah voltage alat tersebut sudah sesuai dengan voltage dari sumber listrik yang tersedia. Peralatan listrik yang pokok pada OHP adalah lampu projector dari jenis lampu quartziodine dengan kekuatan  +  500 watt dan tegangan 110-220 V dan kipas angin untuk menggerakkan udara di dalam box agar tidak terjadi panas yang menumpuk yang berakibat putusnya lmpu OHP. Dengan besarnya kekuatan lampu OHP ini, memungkinkan alat ini mampu memproyeksikan gambar dengan tanpa penggelapan ruang secara penuh.
5.      Dibawah bola lampu projektor ditempatkan reflektor menghadap ke atas untuk menambah daya guna sinar bola lampu tersebut sehingga didapatkan sinar yang kuat dari bawah menuju lensa fresnel, sebuah lensa kondensor yang mengumpulkan sinar tersebut ke arah lensa obyektif yag terdapat pada kepala projector denagan menembus transparency yang terletak di atas kaca. Maka oleh lensa obyektif tersebut tulisan / gambar dari transparency dibentuk bayangan ( gambar proyeksi yang dipantulkan cermin datar yang ada pada kepala projector ke arah horizontal menuju layar). Bayangan yang terjadi pada layar kemungkinan masih kabur, maka perlu difokuskan  / ditajamkan dengan memutar tombol yang terletak pada tangkai kepala projector.
6.      Untuk menghemat bola lampu projector yang mempunyai “umur” yang terbatas maka matikanlah tombol lampu projector pada waktu sedang menerangkan yang berhubungan dengan materi transparency.

Kelebihan OHP :
1.      Mudah dioperasikan.
2.      Memudahkan posisi mengajar.
3.      Tidak perlu mengubah cahaya lampu
4.      Hemat waktu.
5.      Dapat digunakan kembali
6.      Mudah disimpan
7.      Kemampuan memproyeksi benda nyata
8.      Mampu menggantikan papan tulis
9.      Bebas polusi
10.   Pantulan proyeksi gambar dapat terlihat dengan jelas diruangan yang terang.
11.   Dapat menjangkau kelompok yang besar.

Kelemahan OHP :
1.      Tidak dapat dipakai dalam kondisi tertentu, misalnya didaerah yang tidak ada listrik.
2.      Menuntut perhatian khusus pada saat penggunaan untuk menghindari kerusakan.
3.      Tidak memproyeksikan langsung dari buku atau gambar.
4.      Hanya dapat menampilkan gerakan yang sangat terbatas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar