A.
Film
Definisi film adalah gambar hidup juga
sering disebut dengan Movie. Film secara kolektif disebut dengan sinema.
Sementara sinema itu sendiri berasal dari kata "Kinematik" yang
berarti gerak. Pengertian secara harfiah film atau sinema adalah Cinemathographie
berasal dari Cinema + Tho = Phytos (cahaya) + Graphie = grhap (tulisan =
gambar = citra) jadi pengertiannya adalah melukis gerak dengan cahaya. Maka
agar dapat melukis gerak dengan cahaya kita memerlukan alat khusus yaitu
kamera.
Sedangkan menurut UU 8/1992 film adalah
karya cipta seni dan budaya yang merupakan media komunikasi massa
pandang-dengar yang dibuat berdasarkan asas sinemathografi dengan direkam pada
pita seloluid, pita video, piringan video, dan atau bahan hasil penemuan
tekhnologi lainnya dalam segala bentuk, jenis, dan ukuran melalui proses
kimiawi, proses elektronik, atau proses lainnya, dengan atau tanpa suara, yang
dapat dipertunjukkan dan/ atau ditayangkan dengan sistem proyeksi mekanik,
elektronik,
Dengan film kita dapat melihat dan mendengar rekaman pengalaman
dari mana saja dan kapan saja di dunia. Walaupun kita tidak mendekati Himalaya,
melihat piramida di Mesir atau melihat pedalaman Afrika, namun dengan film kita
dapat memperoleh pengalaman atau seperti yang dapat dilihat orang-orang yang
menglami secara langsung. Tidak semua orang dapat kerja sebuah pabrik baja,
melihat keadaan bulan, atau melihat peredaran darah, melalui mikroskop, tetapi
kita dapat melihatnya melalui film.
Guru di sekolah dapat menggunakan film sebagai media pembelajaran,
karena guru dapat memperlihatkan pertumbuhan dan tingkah laku anak-anak sejak
bayi sampai ia masuk sekolah dengan teratur melalui film. Kita semua tahu bahwa
anak-anak dan juga orang dewasa suka melihat film, dan bahwa film dapat
membangkitkan motivasi belajar pada anak-anak.
Beberapa keuntungan dalam penggunaan film sebagai media
pembelajaran antara lain:
a.
Dengan
film bicara (sound-film) dua jenis pengamatan manusia, yaitu melihat dan mendengar
dapat dikoordinasikan menjadi suatu rekaman, sehingga orang akan memperoleh
tanggapan yang lebih jelas dan tidak mudah dilupakan.
b.
Dengan
keterampilan pembuatan film, kita dapat menikmati kejadian seseminggu,
sesebulan, sesetahun, dst, dalam beberapa menit saja (prtumbuhan manusia,
hewan, atau tumbuh-tumbuhan, biji menjadi pohon, dan telur menjadi burung.
c.
Film
dapat mengatasi keterbatasan kita terhadap ruang dan waktu, kehidupan manusia
yang berada ditempat-tempat yang jauh, dari masa-masa lalu, masa sekarang dan
akan datang, dapat direproduksikann dan dibawakan kemuka kita sebagai suatu
“realita”, sedang dalam keadaan yang sebenarnya kita tak mungkin dapat
melihatnya.
Secara singkat nilai film sebagai media pendidikan ialah dapat
dipakai untuk
mengajarkan
keterampilan, gerakan, penerangan dan fakta-fakta, disamping itu juga dapat
membangun sikap, perbuatan, menggiatkan emosi dan mengembangkan problema.
Film banyak memberikan keuntungan dalam penggunaannya sebagai media
pendidikan, ia dapat digunakan denagn baik dalam banyak hal, tetapi tidak dalam
semua hal. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan :
a.
Efektifitas
Jangan
mempergunakan film apabila ada alat lain yang lebih efektif untuk mencapai
tujuan, jika masih ada pilihan lain, pilihlah alat-alat yang lebih murah dan
efektif.
b.
Pengertian
waktu yang tidak benar
Murid
mungkin memperoleh pengertian waktu yang tidak benar dari film. Kejadian
berabad-abad dapat diputar dalam waktu 1 jam.
c.
Dapat mengakibatkan pengertian ukuran yang tidak
benar
Misalnya
serangga yang kecil dapat diproyeksikan dalam bentuk raksasa dilayar.
d.
Dapat
memberikan kesan atau kesimpulan yang salah
Karena
film itu tidak mungkin mempertunjukkan keseluruhan, tetapi hanya samplenya,
maka mungkin terjadi kesalahan kesan atau kesimpulan yang ditarik.
e.
Film
yang digunakan harus disesuaikan dengan taraf pengetahuan anak.
Jenis-jenis
film pendidikan:
a.
Basic
teaching film
Berhubungan
erat dengan kurikulum, dibuat, disesuaikan dengan kurikulum dan dengan
tujuan pengajaran.
a.
Supplementary
teaching film
Termasuk
film dokumenter, film-film yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan, yayasan,
dsb, serta film hiburan yang tidak dengan sengaja dibuat untuk tujuan mengajar,
tetapi karena mengandung unsur penerangan atau pendidikan bisa pula dipakai untuk
maksud-maksud pendidikan.
Fungsi
film pendidikan :
a.
Manusia
dapat belajar dari film
b.
Pemakaian
film yang efektif membuat lebih banyak
yang dapat kita pelajari dalam waktu yang singkat dan lebih banyak yang kita
ingat dari yang kita pelajari itu.
c.
Film
akan membantu memudahkan cara berpikir dan memecahkan persoalan.
d.
Film
dapat disamakan dengan seorang guru yang baik dalam menyampaikan fakta-fakta,
atau mendemonstrasikan terjadinya atau bekerjanya sesuatu.
B.
OHP
Transparansi OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab
tata letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan
siswa (tanpa harus membelakangi siswa). Perangkat media transparansi meliputi
perangkat lunak (Overhead transparancy / OHT) dan perangkat keras (Overhead
projector / OHP). OHP banyak
digunakan untuk media pendidikan di sekolah atau rapat-rapat dikantor. Bagian
OHP sama seperti slide proyektor yaitu dua buah cermin datar untuk memantulkan
cahaya dan dua buah lensa cembung untuk lensa proyektor. Gambar diapositifnya
dapat berupa selembar plastic ukuran folio yang dgambari dengan tinta spidol.
OHP (Overhead Projector) merupakan jenis perangkat keras yang sangat sederhana, terdiri
atas sebuah kotak dengan bagian atasnya sebagai landasan yang luas untuk
meletakkan transparansi. Cahaya yang amat terang dari lampu proyektor amat kuat
menyorot dari dalam kotak kemudian dibiaskan oleh sebuah lensa khusus, yaitu
lensa fresnel, melewati sebuah transparan ukuran 20 x 25 cm yang ditempatkan di
atas landasan tersebut. Sebuah sistem pemantul cahaya dari cermin dan lensa,
yang di tempatkan di atas kotak landasan, menghasilkan berkas cahaya berbelok
90 derajat. Dengan lampunya yang amat terang dan sistem optiknya yang efisien,
menghasilkan banyak sekali cahaya sehingga memungkinkan untuk dipergunakan di
ruangan biasa tanpa penggelapan. Over
Head Proyektor/ Over Head Transparansi yang pertama digunakan untuk
identifikasi polisi bekerja. Mulai digunakan secara luas di sekolah-sekolah dan
bisnis di akhir 1950-an dan awal 1960-an. Produsen utama overhead projector
dalam periode awal ini adalah perusahaan 3M. Sebagai permintaan proyektor
tumbuh, Buhl Industri didirikan pada tahun 1953, dan menjadi kontributor
terkemuka AS selama beberapa penyempurnaan optik untuk proyektor overhead dan
lensa proyeksi.
Cara
pemakaian OHP :
1.
Tempatkan
OHP pada meja dimuka kelas dengan lensa proyeksi menghadap layar. Tinggi
proyektor dibuat sedemikian rupa sehinngga guru dapat menulis dengan enak pada
kaca alas OHP di mana diletakkan transparency dan membelakangi layar.
2.
Jarak
OHP dan layar tergantung dari pada berapa besar gambar proyeksi yang akan
dikehendaki atau besar layar yang tersedia. Menurut pengalaman jarak projector
1,5 meter menghasilkan gambar pada layar 1 x 1 m2 atau pada jarak 3
meter diperoleh gambar 3 x 3m2.
3.
Letakkan
transparency pada alas kaca projector, dalam keadaan tulisan dapat dibaca oleh
komunikator supaya bayangan pada layar tidak terbalik.
4.
Periksalah
terlebih dahulu apakah voltage alat tersebut sudah sesuai dengan voltage dari
sumber listrik yang tersedia. Peralatan
listrik yang pokok pada OHP adalah lampu projector dari jenis lampu
quartziodine dengan kekuatan + 500 watt dan tegangan 110-220 V dan kipas
angin untuk menggerakkan udara di dalam box agar tidak terjadi panas yang
menumpuk yang berakibat putusnya lmpu OHP. Dengan besarnya kekuatan lampu OHP
ini, memungkinkan alat ini mampu memproyeksikan gambar dengan tanpa penggelapan
ruang secara penuh.
5.
Dibawah
bola lampu projektor ditempatkan reflektor menghadap ke atas untuk menambah
daya guna sinar bola lampu tersebut sehingga didapatkan sinar yang kuat dari
bawah menuju lensa fresnel, sebuah lensa kondensor yang mengumpulkan sinar
tersebut ke arah lensa obyektif yag terdapat pada kepala projector denagan
menembus transparency yang terletak di atas kaca. Maka oleh lensa obyektif
tersebut tulisan / gambar dari transparency dibentuk bayangan ( gambar proyeksi
yang dipantulkan cermin datar yang ada pada kepala projector ke arah horizontal
menuju layar). Bayangan yang terjadi pada layar kemungkinan masih kabur, maka
perlu difokuskan / ditajamkan dengan
memutar tombol yang terletak pada tangkai kepala projector.
6.
Untuk
menghemat bola lampu projector yang mempunyai “umur” yang terbatas maka
matikanlah tombol lampu projector pada waktu sedang menerangkan yang
berhubungan dengan materi transparency.
Kelebihan OHP :
1. Mudah dioperasikan.
2. Memudahkan posisi mengajar.
3. Tidak perlu mengubah cahaya lampu
4. Hemat waktu.
5. Dapat digunakan kembali
6. Mudah disimpan
7. Kemampuan memproyeksi benda nyata
8. Mampu menggantikan papan tulis
9. Bebas polusi
10. Pantulan proyeksi gambar dapat terlihat dengan
jelas diruangan yang terang.
11. Dapat menjangkau kelompok yang besar.
Kelemahan OHP :
1. Tidak dapat dipakai dalam kondisi tertentu,
misalnya didaerah yang tidak ada listrik.
2. Menuntut perhatian khusus pada saat
penggunaan untuk menghindari kerusakan.
3. Tidak memproyeksikan langsung dari buku
atau gambar.
4. Hanya dapat menampilkan gerakan yang sangat
terbatas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar